
Semenjak pagi seorang ayah dan anaknya
memperbaiki parit yang rusak,
ba'da Dzuhur berdua beistirahat sejenak
setelah memenyantap bekal seadanya.
tiba-tiba anaknya bertanya:
"mengapa kita yang harus memperbaiki parit ini?"
"karena kita yang lebih dahulu menemukan
(kebaikan) ini, toh cuma sebentar "
jawab sang ayah
"kalau kita berdua mengerjakannya dengan baik -
Insya Allah bisa rampung sebelum waktu Maghrib"
"kenapa kamu bertanya begitu ? "
ayahnya balik bertanya.
dengan nada sesal dan hati-hati anaknya menjelaskan:
"kata Ibu... kita ini orang susah,
lebih baik mengerjakan urusan sendiri dari pada
mengurus hal-hal yang tidak mendatangkan hasil,
lagian parit ini mestinya ada yang bertanggung-jawab untuk memperbaikinya"
"lalu siapa yang peduli-
bahwa parit ini baru saja kita perbaiki..?"
sang anak bertanya kembali
tidak ada jawaban, hanya terdengar sayup dan parau Ayahnya berguman:
"Ya Allah ... ampunilah kami, juga anakku ini
karena dia masih bertanya-tanya"
"Ya Allah ... tiada henti kami memohon
Karunia dan Bimbingan Mu......"
"Ya Allah ... akupun bersyukur atas KaruniaMu ini,
anakku tetap patuh atas ajakan (kebaikan) ini,
sekalipun belum sepenuhnya faham arti kebijaksanaan,
ikhsan, dan hakikat tugas kehidupan....,
sementara masih banyak pengertian
yang belum dilaksanakan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar