coretan kecil
Selasa, 24 Juni 2014
Jumat, 30 Mei 2014
sekelumit tentang khutbah jum’ah
Syarat dan rukun khutbah jum’ah
A. Syarat Khutbah
1. Khutbah dilakukan sebelum salat Jum’at
2. Niat
3. Disampaikan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh Jamaah.
4. Antara khutbah satu & khutbah dua dilakukan dalam satu waktu.
(antara keduanya tidak boleh dipisahkan dengan salat Jum’at ).
5. Disampaikan dengan suara yang bisa didengar oleh jamaah,
minimal sejumlah orang yang wajib dipenuhi sebagai syarat
sahnya salat Jum’at, 40 orang.
6. Salat Jum’at segera dilakukan begitu khutbah usai, tidak boleh
diselingi dengan hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan
pelaksanaan salat Jum’at.
B. Rukun Khutbah
1. Memuji kepada Allah (Dengan membaca: “al-hamdulillah, atau,
ahmadullah, atau hamdan lillah, dan semacamnya”)
dalam setiap khutbah pertama dan kedua.
2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap
khutbah, satu dan dua (salawatnya: “Allahumma sholli ‘ala
Muhammad, dan atau semacamnya”)
3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah
(pesannya: “ittaqullah, atau athi’ullah, atau
ushikum bitaqwallah, dan atau semisalnya”)
4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.
5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman
pada khutbah kedua.
Rukun di atas adalah rukun khutbah dalam Mazhab Syafi’i. Menurut mazhab ini, semua rukun tersebut harus disampaikan dalam bahasa Arab, adapun pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun bisa disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah.
Adapun Mazhab-mazhab lainnya adalah sebagai berikut:
1. Mazhab Hanafi, rukun khutbah adalah satu hal, yaitu dzikir secara mutlak, baik panjang maupun pendek. Menurut Mazhab ini bahkan bacaan tahmid, atau tasbih, atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Mazhab ini berpendapat bahwa khutbah bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak harus bahasa Arab.
2. Mazhab Maliki, rukun khutbah menurut mazhab ini adalah satu hal, yaitu ungkapan yang memuat kabar gembira (dengan janji-janji pahala dari Tuhan) atau peringatan (bagi orang-orang yang suka melanggar aturan Tuhan). Mazhab ini berpendapat bahwa keseluruhan khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab. Jika tidak ada yang mampu menggunakan bahasa Arab maka kewajiban salat Jum’at gugur untuk dilaksanakan.
3. Mazhab Hanbali, rukun khutbah menurut mazhab ini
ada empat hal, yaitu:
a. Bacaan “alhamdulillah” dalam setiap khutbah, satu dan dua.
b. Salawat atas Nabi Muhammad.
c. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur’an.
d. Wasiat untuk melakukan ketakwaan.
Mazhab ini juga berpendapat bahwa khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab bagi yang mampu. Bagi yang tak bisa berbahasa Arab maka menggunakan bahasa yang biasa,
khusus untuk ayat al-Qur`an tidak boleh digantikan dengan bahasa lain.
Demikian, rincian syarat dan rukun khutbah menurut mazhab-mazhab besar yang banyak berlaku. Memang hampir tidak ada perbedaan antara khutbah dengan ceramah yang biasa dilakukan para dai.
catatan kecil:
- apa yang kita dapatkan dalam kehidupan ini adalah nashihat.
- Khutbah Jum'at adalah nashihat (taushiah) khusus yang secara
syar'i kedudukannya menjadi utama dilaksanakan dengan khusyu'
dan khidmat mengikuti syarat & rukunnya.
ancaman keras bagi jamaah yang berbicara, bahkan menjawab
salam pun menjadi tidak penting ("haram" menurut Syekh Imam
Nawawi) ketika khutbah jum'at sedang berlangsung.
- Bila kita mengajak anak kecil, kita bertangggung jawab untuk
mengajarkan tata-caranya jangan sampai membiarkannya menjadi
pengganggu pelaksanaan Ibadah Sholat Jum'at.
ilustrasi: bila kita mengajak anak kecil berdagang dengan maksud
mendidiknya, kita tidak mungkin membiarkan anak tersebut
membuang barang dagangan atau merusak tempat dagangannya
contoh khutbah awal:
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
contoh khutbah tsani:
Maaf, kami mohon perbaikan atas kekeliruan yang ada
semoga bermanfaat
Wallahu a'lamu bisshowaab..
A. Syarat Khutbah
1. Khutbah dilakukan sebelum salat Jum’at
2. Niat
3. Disampaikan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh Jamaah.
4. Antara khutbah satu & khutbah dua dilakukan dalam satu waktu.
(antara keduanya tidak boleh dipisahkan dengan salat Jum’at ).
5. Disampaikan dengan suara yang bisa didengar oleh jamaah,
minimal sejumlah orang yang wajib dipenuhi sebagai syarat
sahnya salat Jum’at, 40 orang.
6. Salat Jum’at segera dilakukan begitu khutbah usai, tidak boleh
diselingi dengan hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan
pelaksanaan salat Jum’at.
B. Rukun Khutbah
1. Memuji kepada Allah (Dengan membaca: “al-hamdulillah, atau,
ahmadullah, atau hamdan lillah, dan semacamnya”)
dalam setiap khutbah pertama dan kedua.
2. Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap
khutbah, satu dan dua (salawatnya: “Allahumma sholli ‘ala
Muhammad, dan atau semacamnya”)
3. Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah
(pesannya: “ittaqullah, atau athi’ullah, atau
ushikum bitaqwallah, dan atau semisalnya”)
4. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.
5. Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman
pada khutbah kedua.
Rukun di atas adalah rukun khutbah dalam Mazhab Syafi’i. Menurut mazhab ini, semua rukun tersebut harus disampaikan dalam bahasa Arab, adapun pesan-pesan lain yang tidak termasuk rukun bisa disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah.
Adapun Mazhab-mazhab lainnya adalah sebagai berikut:
1. Mazhab Hanafi, rukun khutbah adalah satu hal, yaitu dzikir secara mutlak, baik panjang maupun pendek. Menurut Mazhab ini bahkan bacaan tahmid, atau tasbih, atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Mazhab ini berpendapat bahwa khutbah bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak harus bahasa Arab.
2. Mazhab Maliki, rukun khutbah menurut mazhab ini adalah satu hal, yaitu ungkapan yang memuat kabar gembira (dengan janji-janji pahala dari Tuhan) atau peringatan (bagi orang-orang yang suka melanggar aturan Tuhan). Mazhab ini berpendapat bahwa keseluruhan khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab. Jika tidak ada yang mampu menggunakan bahasa Arab maka kewajiban salat Jum’at gugur untuk dilaksanakan.
3. Mazhab Hanbali, rukun khutbah menurut mazhab ini
ada empat hal, yaitu:
a. Bacaan “alhamdulillah” dalam setiap khutbah, satu dan dua.
b. Salawat atas Nabi Muhammad.
c. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur’an.
d. Wasiat untuk melakukan ketakwaan.
Mazhab ini juga berpendapat bahwa khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab bagi yang mampu. Bagi yang tak bisa berbahasa Arab maka menggunakan bahasa yang biasa,
khusus untuk ayat al-Qur`an tidak boleh digantikan dengan bahasa lain.
Demikian, rincian syarat dan rukun khutbah menurut mazhab-mazhab besar yang banyak berlaku. Memang hampir tidak ada perbedaan antara khutbah dengan ceramah yang biasa dilakukan para dai.
catatan kecil:
- apa yang kita dapatkan dalam kehidupan ini adalah nashihat.
- Khutbah Jum'at adalah nashihat (taushiah) khusus yang secara
syar'i kedudukannya menjadi utama dilaksanakan dengan khusyu'
dan khidmat mengikuti syarat & rukunnya.
ancaman keras bagi jamaah yang berbicara, bahkan menjawab
salam pun menjadi tidak penting ("haram" menurut Syekh Imam
Nawawi) ketika khutbah jum'at sedang berlangsung.
- Bila kita mengajak anak kecil, kita bertangggung jawab untuk
mengajarkan tata-caranya jangan sampai membiarkannya menjadi
pengganggu pelaksanaan Ibadah Sholat Jum'at.
ilustrasi: bila kita mengajak anak kecil berdagang dengan maksud
mendidiknya, kita tidak mungkin membiarkan anak tersebut
membuang barang dagangan atau merusak tempat dagangannya
contoh khutbah awal:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ
الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ
كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ
بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
contoh khutbah tsani:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ
بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ
بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ
وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ
رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ
قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا
صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ
قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ
وَعَدُوِّهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ اْلإِسْلاَمِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ.
اَللَّهُمَ لاَ تُسَلِّطْ
عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ فِيْنَا وَلاَ يَرْحَمُنَا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Maaf, kami mohon perbaikan atas kekeliruan yang ada
semoga bermanfaat
Wallahu a'lamu bisshowaab..
Langganan:
Postingan (Atom)